Breaking

Rabu, 05 November 2014

MEMBETULKAN DAN MENGEFEKTIFKAN KALIMAT

MEMBETULKAN DAN MENGEFEKTIFKAN KALIMAT

Pada garis besarnya kesalahan dibedakan menjadi kesalahan ejaan(termasuk didalamnya kesalahan tanda baca) dan kesalahan tata bahasa.selanjutnya perlu dibedakan antara kalimat yang salah dan kalimat yang efektif.
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat ditangkap dan mudah dipahami oleh pembaca, menghayati masing-masing tuturan itu. Dalam bahasa keilmuan diharapkan memakai kata, susunan frasa dan kalimat yang lazim.
1.    Kesalahan Kalimat
       Kesalahan kalimat dibedakan menjadi dua yaitu
  • Kesalahan internal yaitu kesalahan kalimat yang diukur dari unsur-unsur dalam kalimat. Kesalahan ini dipilah menajadi tipe pertama adalah kesalahan kandungan isi yang menyebabkan kalimat menjadi tidak logis.
    Contoh : (1) Sekadar informasi, Dahlan mengatakan curah hujan tinggi ini membawa dua keuntungan tersendiri bagi PLN. Pertama, karena trafo PLN akan stabil, lantaran udara dingin. Sementara kedua, hujan deras telah memenuhi waduk yang digunakan untuk PLTA.
    Analisa (1) :
    Kalimat tersebut tidak logis untuk pembuktiannya, jika kalimat tersebut dipertanyakan dengan pertanyaan “Siapa yang mengatakan curah hujan tinggi ?” Jawaban tidak dapat dicari dalam kalimat itu. Jawaban dapat ditemukan jika frasa sekedar informasi dihilangkan sehingga kalimatnya menjadi “Dahlan mengatakan curah hujan tinggi ini membawa dua keuntungan tersendiri bagi PLN”
  • Kesalahan eksternal diukur dari unsur luar kalimat yang bersangkutan.
    Contoh : (1) Adanya petir ini, memang menjadi momok tersendiri bagi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Pasalnya, Saluran Udara Tekanan Tinggi (Sutet) rawan tersambar listrik.
    Analisa (1) :
    Kedua kalimat pada teks tersebut merupakan kalimat yang hanya diisi keterangan. Akan lebih baik jika kalimat kedua itu diintegrasikan menjadi satu dengan kalimat. Sebelumnya atau diupayakan menjadi kalimat yang dapat berdiri sendiri, sebagaimana tampak pada hasil perbaikannya berikut :
    Adanya petir ini, memang menjadi momok tersendiri bagi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) pasalnya Saluran Udara Tekanan Tinggi (Sutet) rawan tersambar listrik.
    Atau
    Adanya petir ini, memang menjadi momok tersendiri bagi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN.  Saluran Udara Tekanan Tinggi (Sutet) rawan tersambar listrik.
2.    Membetulkan Kesalahan Kalimat
  •  Kalimat tanpa subjek
    Dalam menyusun kalimat serinkali dengan kata depan atau preposisi, lalu verbanya menggunakan bentuk aktif atau berawalan men- baik dengan atau tanpa akhiran kan.
    Contoh :
    (1)    Bagi yang merasa pembawa acara dalam kegiatan orientasi siswa harap melapor  ke sekretariat
    (2)    Untuk pelaksanaan tugas ini dibutuhkan strategi yang sempurna
    Membetulkan kalimat diatas dapat digunakan
    a)    Menghilangkan kata depan pada masing masing kalimat tersebut
    b)    Mengubah verba pada kalimat tersebut
    Jadi pembetulan contoh kalimat diatas adalah
    (1)    Yang merasa pembawa acara dalam kegiatan orientasi siswa harap melapor ke sekretariat
    (2)    Pelaksanaan tugas ini dibutuhkan strategi yang sempurna
  • Kalimat dengan Objek Berkata Depan
    Contoh :
    (1)    Dalam kesempatan ini dia tidak bosan bosannya membicarakan tentang kenaikan BBM
    (2)    Ibu guru menceritakan mengenai Anak yang hilang
  • Konstruksi Pemilik Berkata Depan
    Contoh :
    (1)    Keindahan dan kebersihan lingkungan adalah kebutuhan dari makhluk hidup
    (2)    Komputer-komputer daripada Lab itu perlu diperbaiki
    Dalam karangan keilmuan konstruksi frasa yang tidak baku memiliki hubungan termilik+pemilik bersifat implisit
    Contoh :
    (1)    Laptopnya Rani
    (2)    Sepatunya Edo
    Kesalahan yang sering terjadi ialah pemakaian verba seperti pada kalimat dibawah:
    Contoh :
    (1)    Rani memberikan kado pada acara ulang tahun Dina
    (2)    Abangnya selalu mengantarkan sarapan setiap pagi
  • Kalimat yang ‘pelaku’ dan verbanya tidak bersesuaian
    Verba dapat dibedakan menjadi verba yang menuntut hadirnya satu ‘pelaku’ dan lebih dari satu ‘pelaku’.
    Contoh :
    (1)    Dalam pergulatan ini Rani bertempur-temburan dengan gencarnya
    (2)    Dalam workshop kali ini Bapak itu membicarakan perubahan teknologi di Indonesia sampai bermenit menit.
  • Penempatan yang Salah Kata Aspek pada Kalimat Pasif Berpronomina
    Konstruksi pasif berpromina berpola aspek+promina+verba dasar.
    Contoh :
    (1)    Dia telah teliti...
    (2)    Kita sedang pandang...
    Pembetulan kalimat diatas adalah
    (1)    Telah dia teliti..
    (2)    Sedang kita pandang...
  • Kesalahan Pemakaian Kata Sarana
    Kata sarana dapat berupa kata depan dan kata penghubung
    Kata depan umumnya terjadi pada pemakaian kata depan di, pada, dalam.
    Contoh :
    (1)    Buku perpustakaan itu dipindahkan pada kantor yang dekat Lab
    (2)    Dalam tahun 1945 Indonesia merdeka
    Pembetulan kalimat (1) ke dalam atau dalam (2) pada
3.    Efektivitas Kalimat
  • Kurang Padunya Kesatuan Gagasan
    Contoh :
    (1)    Setamat dari SMP, Rina bercita-cita melanjutkan studinya di Fakultas Teknologi Industri. Fakultas tersebut didikan pada tahun 1980. Dosen, asisten, dan karyawannya mempunyai dedikasi yang cukup tinggi.
  • Kurang Ekonomis Pemakaian Kata
    Ekonomis dalam berbahasa berarti penghematan pemakaian kata dalam tuturan. Kehematan itu berkaitan dengan kecukupan. Hal ini berarti kita hendaknya menggunakan kata (- kata) tidak lebih dari yang diperlukan.
    Contoh :
    (1)    Membicarakan tentang imigrasi
    -    Membicarakan mengenai imigrasi
    -    Saling kait- mengait antara satu dengan yang lainnya
    -    Sudah pada tempatnya apabila





Tidak ada komentar: