Sebelum masuk kedalam pengertian pengolahan data terlebih dahulu mengetahui apa itu data, Data adalah kumpulan fakta-fakta maupun kenyataan yang terjadi dalam kehidupan sehari hari yang menghasilkan suatu kesimpulan menarik suatu keputusan. sedangkan pengertian pengolahan data sendiri yaitu bagian yang sangat penting dikarenakan dengan adanya pengolahan data maka data tersebut dapat diberi arti maupun makna dalam memecahkan sebuah masalah.
Data mentah yang telah terkumpul akan dipecah-pecah menjadi kelompok-kelompok, diadakan kategorisasi, dilakukan manipulasi sehingga mempunyai makna untuk menguji suatu pertanyaan penelitian. Makna penelitian yang diperoleh dalam pengolahan data, tidak sampai menjawab pada analisis “kemengapaan” tentang makna-makna yang diperoleh. Misalnya dalam rancanganpenelitian kuantitatif, maka angka-angka yang diperoleh melalui alat pengumpul data tersebut harus diolah secara kuantitatif, baik melalui pengolahan statistik inferensial maupun statistik deskriptif.
Langkah-Langkah dalam Pengolahan Data
1. Penyusunan data
Penyusunan data harus dipilih data yang ada hubungannnya dengan penelitian, data yang sudah ada sangat perlu dikumpulkan untuk mengecek apakah semua data yang dibutuhkan sudah terekap semua.
2. Klasifikasi data
Klasifikasi data adalah usaha dalam mengelompokkan, menggolongkan, serta memilah data berdasarkan klasifikasi tertentu yang telah dibuat oleh peneliti
3. Pengolahan data
Pengolahan data digunakan untuk menguji hipotesis yang harus berkaitan dan berhubungan dengan permasalahan yang diajukan. Jenis data akan menentukan apakah peneliti akan menggunakan teknik kualitatif atau kuantitatif. Data kualitatif diolah dengan menggunakan teknik statistika baik non parametrik mauoun parametrik.
4. Interpretasi hasil pengolahan data
Pada tahap ini menerangkan setelah peneliti menyelesaikan analisis data dengan cermat maka selanjutnya menginterpretasikan hasil analisis untuk menarik suatu kesimpulan yang berisikan intisari dari seluruh rangkaian kegiatan penelitian dan membuat rekomendasi.
Tahap Pengolahan Data
1. Penyuntingan
Kegiatan yang dilakukan adalah memeriksa seluruh daftar pertanyaan yang dikembalikan responden
Beberapa hal yang perlu diperhatikan
- Kesesuain jawaban responden dengan pertanyaan yang diajukan
- Kelengkapan pengisian daftar pertanyaan
- Jawaban responden
2. Pengkodean (coding)
- Pengkodean dapat dilakukan dengan memberi tanda yang berupa angka pada jawaban responden yang diterima
- Tujuan pengkodean untuk menyederhanakn jawaban responden
- Harus diperhatikan pemberian pada jenis pertanyaan yang diajukan
3. Tabulasi
- Kegiatan dilakukan dalam tabulasi adalah menyusun dan menghitung data hasil pengkodean untuk kemudian disajikan dalam bentuk tabel
- Tabel dapat berupa tabel frekuensi, tabel korelasi, tabel silang
Teknik Pengolahan Data
1. Metode Observasi
Teknik observasi adalah
teknik pengumpulan data dengan cara peneliti melakukan pengamatan secara
langsung di lapangan. Pengamatat disebut observer yang diamati disebut
observer.
Metode observasi merupakan metode pengumpul data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki (Supardi, 2006 : 88). Observasi dilakukan menurut prosedur dan aturan tertentu sehingga dapat diulangi kembali oleh peneliti dan hasil observasi memberikan kemungkinan untuk ditafsirkan secara ilmiah.
Pengamatan dalam istilah sederhana adalah proses peneliti dalam melihat situasi penelitian. Teknik ini sangat relevan digunakan dalam penelitian kelas yang meliputi pengamatan kondisi interaksi pembelajaran, tingkah laku anak dan interaksi anak dan kelompoknya. Pengamatan dapat dilakukan secara bebas dan terstruktur. Alat yang bisa digunakan dalam pengamatan adalah lembar pengamatan, ceklist, catatan kejadian dan lain-lain.
Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, perasan. Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut.
Metode observasi merupakan metode pengumpul data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki (Supardi, 2006 : 88). Observasi dilakukan menurut prosedur dan aturan tertentu sehingga dapat diulangi kembali oleh peneliti dan hasil observasi memberikan kemungkinan untuk ditafsirkan secara ilmiah.
Pengamatan dalam istilah sederhana adalah proses peneliti dalam melihat situasi penelitian. Teknik ini sangat relevan digunakan dalam penelitian kelas yang meliputi pengamatan kondisi interaksi pembelajaran, tingkah laku anak dan interaksi anak dan kelompoknya. Pengamatan dapat dilakukan secara bebas dan terstruktur. Alat yang bisa digunakan dalam pengamatan adalah lembar pengamatan, ceklist, catatan kejadian dan lain-lain.
Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, perasan. Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut.
2. Focus Group Discussion
Focus Group Discussion
(FGD) adalah teknik pengumpulan data yang umumnya dilakukan pada penelitian
kualitatif dengan tujuan menemukan makna sebuah tema menurut pemahaman sebuah
kelompok. Teknik ini digunakan untuk mengungkap permaknaan dari suatu kelompok
berdasarkan hasil diskusi yang terpusat pada suatu permasalahan tertentu. FGD
juga dimaksudkan untuk menghindari permaknaan yang salah dari seorang peneliti
terhadap focus masalah yang sedang diteliti (Sutopo, 2006: 73).
FGD adalah kelompok
diskusi bukan wawancara atau obrolan. Ciri khas metode FGD yang tidak dimiliki
oleh metode riset kualitatif lainnya (wawancara mendalam atau observasi)
adalah interaksi. Tanpa sebuah FGD berubah wujud menjadi kelompok wawancara
terfokus (FGI-Focus Group Interview). Hal ini terjadi apabila moderator cenderung
selalu menkonfirmasi setiap topik satu per satu kepada seluruh peserta FGD.
Semua peserta FGD secara bergilir diminta responnya untuk setiap topik,
sehingga tidak terjadi dinamika kelompok. Komunikasi hanya berlangsung
antara moderator dengan informan A, informan A ke moderator, lalu moderator ke
informan B, informan B ke moderator, dan seterusnya. Kondisi idealnya, informan
A merespon topik yang dilemparkan moderator, disambar oleh informan B,
disanggah oleh informan C, diklarifikasi oleh informan A, didukung oleh
informan D, disanggah oleh informan E, dan akhirnya ditengahi oleh moderator
kembali. Diskusi seperti itu sangat interaktif, hidup, dinamis.
3. Teknik Kuesioner
Angket atau kuesioner
merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak
langsung bertanya jawab dengan responden). Instrumen atau alat pengumpulan
datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang harus
dijawab atau direspon oleh responden (Sutopo, 2006: 82). Responden mempunyai
kebebasan untuk memberikan jawaban atau respon sesuai dengan persepsinya.
Kuesioner (angket)
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya, dimana peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden
(Sutopo, 2006: 87). Karena angket dijawab atau diisi oleh responden dan
peneliti tidak selalu bertemu langsung dengan responden, maka dalam menyusun
angket perlu diperhatikan beberapa hal. Pertama, sebelum butir-butir pertanyaan
atau peryataan ada pengantar atau petunjuk pengisian. Kedua, butir-butir
pertanyaan dirumuskan secara jelas menggunakan kata-kata yang lazim digunakan
(popular), kalimat tidak terlalu panjang. Dan ketiga, untuk setiap pertanyaan
atau pernyataan terbuka dan berstruktur disesuaikan kolom untuk menuliskan
jawaban atau respon dari responden secukupnya.
4. Teknik Dokumen
Kata dokumen berasal
dari bahasa latin yaitu docere, yang berati mengajar. Pengertian dari kata
dokumen menurut Louis Gottschalk (1986: 38) seringkali digunakan para ahli
dalam dua pengertian, yaitu pertama, berarti sumber tertulis bagi
informasi sejarah sebagai kebalikan daripada kesaksian lisan, artefak,
peninggalan-peninggalan terlukis, dan petilasan-petilasan arkeologis.
Pengertian kedua, diperuntukan bagi surat-surat resmi dan surat-surat negara
seperti surat perjanjian, undang-undang, hibah, konsesi, dan lainnya. Lebih
lanjut, Gottschalk menyatakan bahwa dokumen (dokumentasi) dalam pengertianya
yang lebih luas berupa setiap proses pembuktian yang didasarkan atas jenis
sumber apapun, baik itu yang berupa tulisan, lisan, gambaran, atau arkeologis.
5. Teknik Triangulasi
Triangulasi merupakan
cara pemeriksaan keabsahan data yang paling umum digunakan. Cara ini dilakukan
dengan memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk pengecekan atau sebagai
pembanding terhadap data itu. Dalam kaitan ini Patton (dalam Sutopo, 2006: 92)
menjelaskan teknik triangulasi yang dapat digunakan.
Dalam teknik
pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang
bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data
yang telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi,
maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data sekaligus menguji kredibilitas data,
yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan
berbagai sumber data.
6. Metode Wawancara
Metode wawancara
adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dalam
mana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung
informasi-informasi atau keterangan-keterangan (Supardi, 2006 : 99). Sedangkan
pendapat lain mengatakan bahwa wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh
dua orang atau lebih yaitu wawancara yang akan mengajukan pertanyaan dan orang
yang akan diwawancarai yang akan memberikan jawaban atas pertanyaan yang akan
diajukan (Moleong, 2005 : 186).
Wawancara yang juga
dikenal dengan interview adalah pengumpulan data dengan
mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara kepada responden dan
jawaban responden dicatat atau direkam. Selain itu wawancara juga dapat
dilakukan melalui telepon. Teknik wawancara dapat digunakan pada responden yang
buta huruf atau tidak terbiasa membaca atau menulis, termasuk anak-anak.
Wawancara adalah
proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab,
sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau
responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan
wawancara). Wawancara dapat dilakukan dengan tatap muka maupun melalui telpon.
https://wiwiksunaryatipujilestari.wordpress.com/2015/03/26/teknik-pengumpulan-data/
https://teorionline.wordpress.com/service/metode-pengumpulan-data/
http://diachs-an-nur.blogspot.co.id/2012/05/teknik-pengolahan-data.html
2 komentar:
Yang dibahas di artikel di atas malah teknik pengumpulan data, bukan pengolahan data :(
itu pengumpulan data hadeh
Posting Komentar