Breaking

Senin, 13 Oktober 2014

Ucapan dan Ejaan beserta Tanda Baca yang lain


A.    Ucapan dan Ejaan
1)    Penulisan Huruf
a.    Penulisan Huruf Kapital
1.    Mengawali kalimat yang baru
Contoh :
    Kita harus membaca buku
    Saya mempunyai sepeda baru
2.    Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
Contoh :  
    Kata Ibu, “Saya harus belajar dengan giat.”
    ”Saya tidak akan ikut,” ucapnya.
3.    Huruf awal pada nama diri
Contoh :
    Nama saya adalah Nurcahaya Sinaga
    Saya mempunyai adik yang bernama Suhendro Sinaga
4.    Huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan
Contoh :
    Hanya Engkaulah yang paling setia dan yang tidak pernah meninggalkan hambaMu
    Yang MahaKuasa
5.     Huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang
Contoh :
    Sultan Agung
    Pangeran Diponegoro
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang.
Contoh : 
    Ia masih keturunan sultan.
    Selamat, ayah kamu sekarang sudah jadi haji.
6.    Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi atau nama tempat.
Contoh : 
    Bupati Simalungun
    Kepala Yayasan SMK Parbina Nusantara
7.    Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan.
Contoh :
    Kakak suka sekali bika ambon
    Arus yang digunakan saat ini 10 ampere
8.    Huruf kapital tidak dipakai pada nama diri apabila diapit dengan awalan dan akhiran
Contoh :
    Ucapan kesunda-sundaan
    pengindonesiaan kata asing.
b.    Huruf Tebal dan huruf Miring
1.    Huruf tebal digunakan pada judul buku,  nama majalah
Contoh :
    Bintang di Langit Papua
    Laskar Pelangi
2.    Huruf tebal digunakan pada judul naskah yang belum diterbitkan sebagai buku seperti naskah skripsi, tesis cukup ditulis dalam tanda petik (“___”)
Contoh :
    “Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen pada Hotel Kalpataru Malang”
    “Analisis Tehnik Motivasi dan Produktivitas pada Hotel Darma Nusantara Makassar”
Jika dicetak maka judul diatas harus ditulis dengan garis miring.
Contoh :
    “Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen pada Hotel Kalpataru Malang”
    “Analisis Tehnik Motivasi dan Produktivitas pada Hotel Darma Nusantara Makassar”
3.    Judul karangan yang dimuat dalam majalah atau dalam buku kumpulan karangan, atau judul satu bab dari suatu buku yang harus ditulis dengan huruf miring, kalau diketik atau ditulis tangan diantara tanda petik.
Contoh :
    Semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” yang ada pada pita yang dicengkram oleh burung garuda, berasal dari Kitab Negarakertagama yang dikarang oleh Empu Prapanca pada zaman kekuasaan kerajaan Majapahit.
    Ragam bahasa yang digunakan dalam sebuah karya tulis ilmiah adalah ragam bahasa ilmiah
4.    Huruf miring juga dipergunakan untuk menegaskan atau mengkhususkan kata.
Contoh :
    Huruf pertama kata cinta adalah c.
    Ibu suka ditipu bukan menipu.
5.    Huruf miring digunakan untuk menuliskan nama ilmiah atau ungkapan asing yang belum disesuaikan ejaannya
Contoh :
    Oryzasativa adalah nama latin dari tanaman padi.
    Pithecantropus erectus adalah nama latin manusia dulu.
c.    Penulisan Partikel dan Awalan
1.    Ada kata yang harus ditulis serangkai
Contoh :
    margasatwa
    awasuara
2.    Kata antara ditulis terpisah tapi kata antar tidak
Contoh :
    antarkabupaten
    antardunia
d.    Penulisan Bilangan
1.    Bilangan yang menunjukan satu sampai sembilan ditulis dengan huruf
Contoh :
    Satu juta rupiah
    Lima juta rupiah
2.    Bilangan dengan ukuran dan timbangan digunakan juga tanda titik dan koma
Contoh :
    1.000.000
    5000.000,00 (untuk menyatakan rupiah)
e.    Tanda Baca
1.    Tanda Titik
a.    Tanda titik digunakan untuk mengakhiri suatu kalimat
Contoh :
    Saya pergi kepasar.
    Rani sangat mencintai dirinya.
b.    Tanda titik juga digunakan pada suatu gelar yang diletakan dibelakang nama tetap menggunakan tanda titik dibelakang tanda koma
Contoh :
    Prof. Halomoan Sinaga, S.E. M.M
    Dra. Nurcahaya Sinaga M.M
c.    Tanda titik juga digunakan dalam Daftar pustaka
Contoh :
    Peranginangin, Kasiman (2006). Aplikasi Web dengan PHP dan MySql. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset. • Soekirno, Harimurti ( 2005). Cara Mudah Menginstall Web Server Berbasis Windows Server 2003. Jakarta: Elex Media Komputindo
    Suteja, B.R., Sarapung, J.A, & Handaya, W.B.T. (2008). Memasuki Dunia E-Learning, Bandung: Penerbit Informatika.
2.    Tanda Koma (,)
a.    Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilang.
Contoh :
    Agus membeli buku, pena dan pengaris.
    Andi sangat sopan, ganteng, dan ramah.
b.    Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata, seperti tetapi, melainkan, sedangkan, dan kecuali.
Contoh :
    Ibu Rina bukan ibu saya, melainkan ibu nita.
    Saya ingin datang, tetapi hari masih hujan.
c.    Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimat.
Contoh :
    Kalau hari ini hujan, saya tidak akan datang.
    Karena sibuk, ia lupa akan janjinya.
d.    Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mengiring induk kalimat.
Contoh  :
    Saya tidak akan datang kalau hari hujan.
    Dia mengatakan bahwa hal itu sangat penting.
e.    Tanda koma dipakai dibelakang ungkapan atau kata penghubung antara kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk didalamnya, oleh karena itu, jadi, lagipula, meskipun begitu,sehubungan dengan itu, dan akan tetapi.
Contoh :
    Oleh karena itu, kita harus pulang sekarang.
    Jadi, kita sekarang harus rajin belajar.
f.    Tanda koma dipakai dibelakang kata – kata seperti o, ya, wah,aduh dan kasian,atau kata-kata yang digunaka sebagai sapaan, seperti Bu, Dik, atau Ma dari kata lain yang terdapat di dala kalimat.
Contoh  :
    O, begitukah caranya?
    Wah, bukan main hebatnya!
g.    Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat
Contoh :
    "Saya gembira sekali," kata Ibu, "karena lulus ujian."
h.    Tanda koma dipakai diantara nama dan alamat, bagian-bagian alamat, tempat, dan tanggal, nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
Contoh
    Sdr. Abdullah, Jalan Pisang Batu 1, Bogor Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jalan Salemba Raya 6, Jakarta
Surabaya, 10 Mei 1960 Tokyo, Jepang.
i.    Tanda koma dipakai diantara tempat penerbitan, nama penerbit, dan tahun penerbit.
Contoh
    Tejakusuma,Sudiro,S.Pd.,Sudahkah Kita Pandai Berbahasa
Indonesia?, Salatiga, Indah, 2010.
3.    Tanda Titik Koma (;)
a.    Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan bagian – bagian kalimat yang sejenis dan setara.
Contoh :
    Malam semakin larut; kami belum juga tidur.
b.    Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan kalimat yang setara didalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.
Contoh:
    Ayah bekerja dikantor pertanian; ibu mengajar di SMP negeri; adik belajar di pasar seni; saya sendiri membersihkan rumput dihalaman rumah.
c.    Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan unsur-unsur dalam kalimat kompleks yang tidak cukup dipisahkan dengan tanda koma demi memperjelas arti secara keseluruhan.
Contoh:
    Masalah kenakalan remaja bukanlah semata-mata menjadi tanggung jawab orang tua, guru, polisi, atau dinas sosial; sebab sebagian besar penduduk negeri ini terdiri atas anak-anak, remaja, dan pemuda di bawah umur 21 tahun.
d.    Tanda titik koma dipakai dalam perincian bentuk frasa yang dipaparkan secara vertikal.
Contoh:
    Syarat untuk menjadi karyawan adalah
1.    berijazah minimal SLTA;
2.    berdomisili di DKI Jakarta
4.    Tanda Titik Dua (:)
a.    Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pertanyaan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian.
Contoh:
    STIE mempunyai dua jurusan : manajemen dan akuntansi.
b.    Tanda titik dua tidak dipakai jika rangakaian atau pemerian itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pertanyaan.
Contoh:
    STIE mempunyai jurusan manajemen dan akuntansi.
c.    Tanda titik dua dipakai sesudah ungkapan atau yang memerlukan pemeriaan.
Contoh :
    Ketua : Achmad Wijaya
    Sekretaris : E. Sulistiyaningsih
d.    Tanda titik dua dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukan pelaku dalam percakapan.
Contoh :
    Ibu : "Bawa kopor ini, Nak!"
Amir : "Baik, Bu."
Ibu : "Jangan lupa. Letakkan baik baik!"
e.     Tanda titik dua dipakai di jilid atau nomor dan halaman, diantara bab dan ayat dalam kitab-kitab suci atau di antara judul dan anak judul suatu karangan.
Contoh :
    Sarinah, II (1999), 38:5
    Surah Al-Baqarah : 28
5.    Tanda Petik (“)
a.    Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan yang terdapat di dalam petikan lain.
Contoh :
    Tanya dia, "Kaudengar bunyi “kring kring” tadi?”
b.    Tanda petik dipakai untuk mengapit makna kata atau ungkapan.
Contoh :
    terpandai “paling” pandai
    retina “dinding mata sebelah dalam”
6.    Tanda Hubung
a.    Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata di belakangnya atau akhiran dengan bagian kata depannya pada pergantian baris.
Contoh :
    cara yang baik meng-ambil udara.
    cara baru untuk meng-ukur panas
b.    Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang.
Contoh :
    anak-anak berulang-ulang lauk-pauk bersama-sama
c.    Tanda hubung menyambung huruf atau kata yang dieja satu per satu dan bagian-bagian tanggal.
Contoh :
    s-e-k-o-l-a-h
    27-5-2008
d.    Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian-bagian ungkapan.
Contoh :
    ber-evolusi
    Karyawan boleh mengajak anak-istri ke acara pertemuan besok.
e.    Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, ke- dengan angka, angka dengan –an, dan kata atau imbuhan dengan singkatan berhuruf kapital, kata ganti yang berbentuk imbuhan, dan gabungan kata yang merupakan kesatuan.
Contoh :
se-Indonesia peringkat ke-2 tahun 1950-an hari-H sinar-X mem-PHK-kan ciptaan-Nya atas rahmat-Mu Bandara Sukarno-Hatta alat pandang-dengar
f.    Tanda hubung dipakai untuk merangkai unsur Bahasa Indonesia dengan unsur Bahasa asing.
Contoh :
    di-export
    me-recrut
7.    Tanda-Tanda Baca Lainnya
1.    Tanda tanya (?)
a.    Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.
Contoh :
    Kapan kamu berangkat?
    Rama sudah pulang?
b.    Tanda tanya dipakai di antara tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Contoh :
    Mawar dilahirkan tahun 1995(?)


2.     Tanda seru ( ! )
a.    Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan berupa seruan atau perintah, atau yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau rasa emosi yang kuat.
Contoh :
    Bersihkan halaman rumah ini sekarang juga!
    Merdeka!
3.    Tanda kurung (...)
a.    Tanda kurung mengampit tambahan keterangan atau penjelasan.
Contoh :
    Dia sekolah di SMA (Sekolah Menengah Atas) terdapat beberapa Laboratorium
b.    Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang merinci satu seri keterangan angka atau huruf dapat juga diikuti oleh kurung tutup saja.
Contoh:
    Pendidikan adalah tanggung jawab kita bersama yang harus dipikul secara bersama oleh unsur: (1) Pemerintah, (2) Masyarakat
c.    Tanda kurung mengapit atau penjelasan yang bukan merupakan bagian integral dari pokok pembicaraan.
Contoh:
    Memang diakui bahwa untuk dua jenis pelajaran (menurut kami harus dikatakan:”pengajaran”) ada metode dan sistemnya.
d.    Tanda kurung dipakai untuk mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan.
Contoh:
    Kata semiotik diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi semiotik (a).
    Pejalan kaki itu berasal dari (kota) Surabaya.
4.    Tanda Garis Miring (/)
a.    Tanda garis miring dipakai dalam penomoran kode surat.
Contoh :
    No. 71/SK/1987
b.    Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kode kata atau, tiap, per, ataupun, dan nomer alamat.
Contoh :
    Mahasiswa/mahasiswi
    Jalan Kartini IV/8
    Harganya Rp.200,00/lembar
5.    Tanda Pisah
a.    Untuk menyatakan suatu pikiran sampingan atau tambahan.
Contoh :
    Ada kritik yang menyatakan bahwa cara penyiar kita mempergunakan bahasa Indonesia – khususnya dalam pengucapan kurang baik.
b.    Untuk menghimpun atau memperluas suatu rangkaian subjek atau bagian kalimat sehingga menjadi jelas.
Contoh :
    Rangkaian kegiatan ini – penelitian, seminar diskusi ilmiah – merupakan kegiatan ilmiah pada suatu perguruan tinggi.
c.    Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan berarti “sama dengan” sedangkan bila dipakai diantara dua tempat atau kota berarti ke atau sampai.
Contoh :
    Saya di besarkan di Temanggung dari 1992– 2011.
    Seminar itu berlangsung dari tanggal 5 – 9 Febuari.
d.    Tanda pisah dipakai juga untuk menyatakan suatu ringkasan atau gelar.
Contoh :
    Hanya satu kesenangannya makan.
    Inilah dua kawan yang saya ceritakan –Nita dan Ani.
    Dalam hal ini lazim digunakan titik-titik (...…) dari pada tanda pisah.
6.    Tanda Elipsis ( ... )
a.    Tanda elipsis (titik-titik) yang dilambangkan dengan tiga titik (...…) dipakai untuk menyatakan hal-hal berikut.
1.    Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yan terputus-putus.
Contoh :
    Kalau begitu ..., marilah kita laksanakan. Jika Saudara setuju dengan harga itu ..., pembayarannya akan segera kami lakukan.
2.    Tanda elipsis dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan.
Contoh :
    Sebab-sebab kemerosotan ... akan diteliti lebih lanjut. Pengetahuan dan pengalaman kita ... masih sangat terbatas.
Catatan:
 1. Tanda elipsis itu didahului dan diikuti dengan spasi.
2.  Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat, perlu dipakai 4 tanda titik: 3 tanda titik untuk menandai penghilangan teks dan 1 tanda titik untuk menandai akhir kalimat.
3.  Tanda elipsis pada akhir kalimat tidak diikuti dengan spasi.
Contoh :
    Dalam tulisan, tanda baca harus digunakan dengan cermat ....
7.    Tanda Kurung Siku ( [ ])
a.    Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok karya sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli.
Contoh :
    Kata beliau waktu itu, “Kita jangan hanya mau meng[e]ritik, tetapi juga mau dik[e]ritik.”
b.    Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah tertanda kurung.
Contoh:
    Persamaan kedua proses ini (perbedaannya dibicarakan didalam Bab II [lihat halaman 35-38] buku pertama) perlu dibentangkan di sini.
8.    Tanda Penyingkat atau Apostrof [ ’' ]
a.    Tanda apostrof menunjukkan, menghilangkan bagian kata.
Contoh :
    Dia '‘kan kujemput (‘kan = akan )
    17 Agustus '’07 (‘07=2007)

Tidak ada komentar: