Breaking

Sabtu, 03 Mei 2014

Makalah Manusia dan Penderitaan








KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya. Makalah ini membahas tentang “Bagaimana Manusia dengan Penderitaan“. Ruang lingkup materi ini sangat luas karena menyangkut kehidupan, nasib dan takdir manusia terhadap tindakan yang manusia lakukan. Konsep dan pemahaman penderitaan mencakup hubungan pribadi seseorang terhadap lingkungan di sekitarnya. Penulisan makalah ini telah diusahakan semaksimal mungkin. Namun, karena keterbatasan waktu tentu makalah ini masih belum sempurna. Untuk itu, saya mengharapkan para pembaca maupun pihak-pihak lain berkenan memberikan kritik dan saran demi penyempurnaan pembuatan makalah berikutnya. Semoga makalah ini turut memberi ilmu dalam memperluas pengetahuan kita dan semoga semua usaha kita mendapat ridho-Nya. Saya mengucapkan terima kasih, atas perhatian dan kerjasama dari semua pihak yang telah mendukung guna mencapai penulisan makalah yang baik.
Depok, 10 April 2014

Penulis      










BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Pada dasarnya manusia dan penderitaan itu berdampingan. Setiap manusia pernah mengalami penderitaan dalam hidup nya. Penderitaan adalah sesuatu yang tidak menyenangkan yang dialami oleh manusia.
Penderitaan ada yang berasal karena Tuhan dan ada juga yang berasal karena ulah manusia itu sendiri. Tuhan memberikan penderitaan kepada manusia agar manusia itu sadar dan berubah menuju jalan yang lurus yang telah ditentukan oleh Nya.Dibalik sebuah penderitaan manusia terdapat hikmah-hikmah yang positif yang bisa diambil oleh manusia untuk bisa merubah hidup nya menjadi jauh lebih baik lagi .
B.     RUMUSAN PEMBAHASAN
1.      Apakah pengertian dari Penderitaan itu ?
2.      Apakah siksaan itu ? apa sebab-sebab nya dan bagaimana cara mengatasinya.
3.      Bagaimana Gejala-gejala , tahapan-tahapan, serta sebab-sebab kekalutan mental itu terjadi.
4.      Apakah sebab-sebab timbulnya penderitaan ?
5.      Bagaimanakah pengaruh penderitaan terhadap manusia?
C.     TUJUAN PEMBAHASAN
Tujuan dari pembahasan materi ini adalah untuk mengetahui lebih jelas tentang penderitaan manusia dan bentuk-bentuk dari penderitaan manusia.






BAB II
PEMBAHASAN

1.      PENGERTIAN PENDERITAAN
Penderitaan berasal dari kata Derita yang artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan.
Penderitaan termasuk realitas Dunia dan Manusia. Penderitaan ada yang ringan dan ada yang berat. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Bisa juga penderitaan menjadi energi untuk bangkit dan menjadikan seseorang jauh lebih baik dari sebelumnya.
Penderitaan juga merupakan teguran Tuhan kepada Umat-Nya agar manusia sadar untuk tidak berpaling dari-Nya. Sebelum penderitaan itu terjadi pada umumnya manusia telah diberikan tanda, tanda itu dapat berupa mimpi dan lain sebagainya.
Tuhan telah menciptakan manusia dengan segala kelebihannya dibandingkan dengan makhluk lainnya. Penderitaan itu dapat berkurang tergantung bagaimana manusia menyikapi penderitaan itu. Bagi manusia yang tebal imannya musibah yang sedang dialaminya akan segera menyadarkan dirinya untuk bertaubat kepada Nya dan pasrah terhadap takdir yang telah ditentukan Tuhan terhadap diri nya, dan yakin bahwa kekuasaan Tuhan jauh lebih besar dari dirinya. Kepasrahan itu yang membuat manusia merasakan kedamaian dalam hatinya dan lama kelamaan akan berkurang penderitaan yang dialaminya. Sesungguhnya Tuhan tidak pernah memberikan cobaan diluar batas kemampuan umatnya.
Penderitaan itu ada yang fisik dan ada yang psikis. Penderitaan fisik dapat dihadapi dengan cara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya. Sedangkan penderitaan psikis penyembuhannya terletak pada kemampuan penderita menyelesaikan persoalan-persoalan psikis.


2.      SIKSAAN
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasamani dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani.Siksaan yang sifatnya psikis misalnya kebimbangan, kesepian dan ketakutan
2.1.   Kebimbangan
Kebimbangan adalah keadaan dimana seseorang tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil, akibatnya seseorang berada dalam keadaan yang tidak menentu. Bagi orang yang lemah pikirannya masalah kebimbangan akan lama dialami, sehingga siksaan itu berkepanjangan. Tetapi bagi yang kuat berpikirnya ia akan cepat mengambil keputusan sehingga kebimbangan akan cepat diatasi.
2.2.   Kesepian
Kesepian adalah keadaan dimana seseorang merasa sepi dalam dirinya atau jiwanya walawpun dia berada di tempat keramaian. Seperti halnya kebimbangan, kesepian harus cepat diatasi agar seseorang tidak terlalu lama berada dalam siksaan batin. Untuk mengatasi kesepian seseorang membutuhkan kawan untuk berkomunikasi, kawan yang selalu ada dalam keadaan duka, yang mampu memahami, mengerti dan menghayati kesepian yang dialami sahabat nya.
Selain mencari kawan seseorang juga perlu mengisi waktunya dengan kesibukan. Sehingga kesepian dapat teratasi.

2.3.   Ketakutan
Ketakutan dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila raasa takut itu dibesar-besarkan tidak pada tempat nya maka disebut dengan phobia.
Seperti pada kesepian, ketakutan juga dapat dialami seseorang walaupun lingkungannya ramai. Banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan antara lain :
2.3.1.      Claustrophobia dan Agoraphobia
Claustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup. Misalkan kepanikan seperti situasi di lift, kereta api atau pesawat udara. Sedangkan Agoraphobia adalah ketakutan seseorang berada di tempat terbuka, pada umumnya penderita agoraphobia mengalami ketakutan terhadap tempat umum.
2.3.2.      Gamang
Gamang adalah ketakutan bila seseorang berada ditempat yang tinggi. Misalkan seseorang berada dijembatan yang sempit yang dibawahnya terdapat air yang mengalir.

2.3.3.      Kegelapan
Kegelapan merupakan ketakutan seseorang bila berada ditempat yang gelap. Sebab dalam pikirannya akan muncul sesuatu yang menakutkan dalam tempat gelap seperti setan atau pun pencuri. Orang yang demikian menghendaki ruangannya selalu terang.
2.3.4.      Kesakitan
Kesakitan merupakan ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami. Misalkan seseorang yang akan di injeksi, sebelum jarum injeksi disuntikan kedalam tubuhnya seseorang tersebut akan berteriak-teriak karena dalam pikirannya semuanya akan menimbulkan kesakitan.
2.3.5.      Kegagalan
Kegagalan merupakan ketakutan seseorang disebabkan karena merasa bahwa apa yang dikerjakan akan mengalami kegagalan. Misalkan seseorang yang patah hati tidak mudah untuk bercinta kembali dikarenakan takut gagal dalam percintaan berikutnya. Trauma yang dialaminya menjadikan ketakutan kalau hal tersebut terulang kembali.
3.      KEKALUTAN MENTAL
Kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuaan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah kurang wajar.
3.1.1.      Gejala-gajala awal sesorang mengalami kekalutan mental :
1.      Nampak pada jasmani yang sering merasa pusing, sesak napas, demam , nyeri pada lambung.
2.      Nampak pada kejiwaan dengan rasa cemas, cemburu, patah hati, mudah marah.
3.1.2.      Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
1.      Gangguan kejiwaan nampak pada kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohani
2.      Usaha mempertahankan diri dengan cara yang negatif yaitu lari dari permasalahan. Bagi orang yang tidak menderita gangguan kejiwaan bila menghadapi persoalan akan langsung menyelesaikan persoalan tersebut. Jadi bukan lari dari persoalan tetapi melawan dan menyelesaikannya.
3.      Kekalutan merupakan titik patah dan yang bersangkutan memiliki gangguan.



3.1.3.      Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :
3.1.3.1.            Kepribadian yang lemah
Hal tersebut sering menyebabkan seseorang merasa rendah diri yang secara berangsur-angsur akan menyudutkan kedudukannya dan menghancurkan mental nya.
3.1.3.2.            Terjadinya konflik sosial budaya
Norma yang berbeda antara yang bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat, sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri lagi.
3.1.3.3.            Cara pematangan batin
yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial.
3.1.4.      Proses kekalutan mental yang dihadapi seseorang dapat mendorong kearah yang
3.1.4.1.            Positif
Trauma yang dialami dijawab dengan baik yaitu dengan melakukan hal-hal yang bersifat positif seperti solat tahajud malam hari untuk memperoleh ketenangan jiwa dan mencari jalan keluar untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.
3.1.4.2.            Negatif
Trauma yang dialami diperlarutkan sehingga orang yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan.
3.1.5.      Bentuk frustasi antara lain :
3.1.5.1.            Agresi
Kemarahan yang meluap-meluap akibat emosi yang tidak terkendali, dan secara fisik dapat berakibat mudahnya terserang tekanan darah tinggi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang lain.
3.1.5.2.            Regresi
Kembali kepada tingkah laku yang kekanak-kanakan seperti menjerit-jerit, menangis sampai meraung-raung, memecahkan barang-barang
3.1.5.3.            Fiksasi
Peletakan atau pembatasan pada satu pola yang sama. Misalnya dengan membisu, memukul-mukul dada sendiri, membenturkan kepala dengan benda keras.

3.1.5.4.            Proyeksi
Usaha melemparkan kelemahan dan sikap-sikap sendiri kepada orang lain.
3.1.5.5.            Identifikasi
Menyamakan diri dengan orang yang sukses dalam imaginasinya.
3.1.5.6.            Narsisme
Self love yang berlebihan sehingga merasa dirinya lebih superior dibanding yang lainnya.
3.1.5.7.            Autisme
Gejala menutup dirinya secara total dari dunia nyata, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, merasa puas dengan fantasinya sendiri yang dapat menjurus kesifat yang sinting.
3.1.6.      Pada umumnya penderita kekalutan mental banyak terjadi di lingkungan :
1.      Kota-kota besar karena pada umumnya dikota besar tantangan hidup lebih berat sehingga orang merasa dikejar-kejar dalam memenuhi kebutuhan hidup nya.
2.      Anak-anak usia muda yang tidak berhasil dalam mencapai yang dikehendaki atau di idam-idamkan.
3.      Wanita yang pada umumnya lebih mudah merasakan suatu masalah yang dibawanya kedalam hati atau perasaan, tetapi sulit mengeluarkan perasaan tersebut.
4.      Orang yang tidak beragama tidak memiliki keyakinan bahwa diatas dirinya ada kekuasaan yang lebih tinggi.
5.      Orang yang terlalu mengejar materi seperti pedagang atau pengusaha yang terlalu berlebihan mencari keuntungan sebanyak-banyaknya.
4.      PENDERITAAN DAN PERJUANGAN
Setiap manusia pasti mengalami penderitaan baik ringan maupun berat. Manusia harus berusaha untuk mengurangi penderitaan semaksimal mungkin atau bahkan menghilangkannya sama sekali.
Manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga untuk menderita. Karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis yang menganggap hidupnya adalah bagian dari rangkaian penderitaan. Manusia harus optimis, harus berusaha mengatasi kesulitan hidupnya. Tuhan tidak akan merubah nasib seseorang kecuali orang itu sendiri yang berusaha merubahnya.
Pembebasan penderitaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup dengan cara berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam sekitar, masyarakat sekitar, dengan waspada disertai doa kepada Tuhan agar terhindar dari bahaya dan  malapetaka. Manusia hanya bisa merencanakan segalanya Tuhan yang menentukan. Kelalaian manusia dapat menyebabkan penderitaan bagi manusia itu sendiri.
5.      PENDERITAAN DAN SEBAB-SEBABNYA
Sebab-sebab timbulnya penderitaan antara lain :
5.1.   Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitar. Karena perbuatan buruk antara sesama manusia yang mengakibatkan manusia lain menderita antara lain :
1.      Tawuran pelajar antara SMA 6 dan SMA 70 yang mengakibatkan dua orang luka dan satu orang meninggal dunia. Tawuran pelajar yang menyisakan penderitaan bagi keluarga maupun dirinya sendiri.
2.      TKW Indonesia yang dianiaya di Malaysia disiksa, disetrika, diperkosa bahkan ada yang sampai meninggal dunia. Perbuatan buruk majikan yang menyebabkan penderitaan bagi pembantunya sampai kehilangan nyawanya.
3.      Perbuatan buruk orang tua kepada anak kandung nya yang menganiaya sampai mengakibatkan kematian. Orang tua yang seharusnya melindungi dan menjadi contoh bagi anak nya malah memberikan penderitaan kepada anak kandung nya sendiri.
Perbuatan buruk manusia terhadap lingkungan juga menyebabkan penderitaan bagi manusia. Tetapi manusia tidak menyadari hal tersebut. Manusia baru menyadari setelah bencana itu terjadi seperti :
1.      Bencana Lumpur Lapindo yang disebabkan karena kelalaian manusia dalam pengeboran sumur di Sidoarjo Jawa Timur yang mengakibatkan menyemburnya lumpur panas dari bawah tanah. Semburan lumpur panas tersebut menyebabkan tergenangnya kawasan permukiman, pertanian, dan perindustrian di tiga kecamatan di sekitarnya, serta memengaruhi aktivitas perekonomian di Jawa Timur. Inilah penderitaan manusia akibat kelalaian pekerja dan pimpinan perusahaan. Mereka harus bertanggung jawab untuk memulihkan penderitaan warga sekitar.
2.      Musibah banjir dan tanah longsor di Kota Ambon. Bencana ini memakan korban sebanyak 5 orang meninggal akibat banjir dan 3 orang akibat tanah longsor, belum terhitung lagi jumlah orang yang hilang dan kerusakan harta benda yang diderita akibat bencana alam ini. Bencana alam ini bermula karena penebangan hutan secara liar sehingga tanah tidak mampu menampung debit air hujan dan berakibat banjir disertai tanah longsor. Pemerintah dan segenap jajaran kesehatan dan tim SAR telah mengevakuasi korban, memberikan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit dan klinik. Mereka bekerjasama untuk membantu korban keluar dari penderitaan ini.
5.2.   Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan
Penderitaan juga dapat terjadi karena penyakit, siksaan / azab Tuhan. Kesabaran, tawakal dan optimisme merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan tersebut. Banyak contoh kasus penderitaan semacam ini antara lain :
1.      Seorang anak laki-laki yang lahir tanpa tangan dan kaki. ia berjuang mental dan emosional serta fisik nya. Awalnya dia seakan tidak mempunyai harapan untuk hidup seakan hidup ini tidak ada artinya lagi. Tetapi dia menyadari bahwa ada tangan Tuhan yang akan selalu membantunya. Tuhan pasti akan menunjukan kebesaran dan kuasanya bagi orang-orang yang tidak pernah mengenal putus asa. Dengan kekuatannya itu dia mampu menyelesaikan study nya di Griffith University dan sekarang dia menjadi seorang motivator Internasional. Dia adalah Nicholas James Vujicic atau yang biasa sering dipanggil Nick Vujicic.
2.      Nabi ayub mengalami cobaan Tuhan yaitu dia menderita penyakit kulit selama bertahun-tahun. Nabi ayub kehilangan masa kejayaannya, keluarganya, teman dan kaum kerabatnya. Dengan penuh kesabaran dan keihklasan Nabi ayub menjalankan cobaan dari Tuhan. Berkat kesabaran dan keihlasannya beliau sembuh total dari penyakitnya dan Allah memberikan kemulian yang berlipat-lipat sehingga Nabi Ayub tidak lagi miskin.
3.      Tenggelamnya fir’aun dilaut merah adalah azab yang dijatuhkan Tuhan kepada orang yang angkuh dan sombong. Ketika fir’aun mengngejar Nabi Musa dan pengikut-pengikutnya menyebrangi laut merah. Dengan tongkat Nabi Musa laut itu terbelah, Nabi Musa dan para pengikutnya segera menyebrangi laut tersebut. Ketika fir’aun dan tentaranya tepat berada ditengah laut merah itu seketika itu juga laut merah tertutup lagi dan fir’aun beserta bala tentaranya tenggelam didalamnya.

5.3.   Nasib Buruk
Dalam kehidupan ini, kita bisa merasakan nasib baik dan nasib buruk. Kedua hal yang bertentangan ini dialami oleh semua makhluk hidup di dunia. Tuhan telah menentukan jalan hidup kita. Lika-liku dalam kehidupan ini pun harus kita jalani dengan ikhlas. Disaat kita tertimpa musibah, kita akan berpikir bahwa kita sedang mengalami nasib buruk.
Nasib buruk itu memang sudah kehendak-Nya. Segala cobaan yang diberikan Tuhan kepada umat-Nya tidak akan melebihi batas kemampuan kita. Yang harus kita lakukan jika sedang bernasib buruk, adalah tetap berdoa dan berusaha untuk merubah nasib buruk tersebut, dan mengambil hikmah dari segala cobaan yang diberikan.
Nasib yang tidak memihak pada kita atau yang biasa disebut nasib buruk selalu menghantui di setiap sisi manusia. Terkadang nasib buruk menimpa pada waktu yang tidak bisa kita tentukan. Dan datang melalui berbagai macam hal di dalam kehidupan. Tidak ada yang dapat memprediksi kapan dan bagaimana hal itu terjadi. Contohnya, penyakit adalah salah satu nasib buruk yang menimpa kita, ada salah satu penyakit yang menimpa di saat kita bermimpi buruk yaitu penyakit “sindrom kematian tiba-tiba tak terduga malam” (SUNDS). SUNDS yang merupakan penyakit genetik menjadikan tubuh gagal untuk mengkoordinasikan sinyal listrik yang menyebabkan jantung berhenti, Penyakit ini terutama menyerang orang dewasa muda, terutama keturunan Asia Tenggara.
Kematian terjadi pada malam hari karena jantung berdetak lebih lemah ketika orang tidur. Jika saja dia meninggalkan bumi ini dengan keadaan baik, maka beruntunglah dia, namun apabila sebaliknya sungguhlah mengerikan.
Nasib buruk bukanlah sesuatu yang diberikan dikarenakan oleh Tuhan. Nasib buruk menimpa karena apa – apa yang telah dikerjakan oleh insan itu sendiri. Karena telah melakukan suatu keburukan, dia harus menerima balasannya. Ketika telah datang bala bencana yang selalu menimpanya, bagi yang kurang imannya dan kurang wawasannnya biasanya dia akan berpikir buruk tentang nasibnya, selalu berputus asa, mengintimidasikan Tuhan, yang jelas kesemuanya adalah salah
5.4.   Penyesalan.
Terkadang manusia hanya mau enaknya saja tanpa memikirkan tanggung jawab dari perbuatannya. Karena memang kenikmatan sementara itu datang pada awalnya dan hanya menyisakan penyesalan pada akhirnya. Entah penyesalan akan datang pada diri suatu insan. Jika sudah datang penyesalan, disitulah titik balik manusia dari perbuatan salah yang selama ini dia lakukan, keindahan akan hidup antara hubungannya dengan sesama manusia atau hubungannya dengan Tuhan akan menjadi indah dan nikmat.
Hanya saja kadang penyesalan datang terlambat. Terlebih kita seorang insan sudah meninggalkan kehidupan dunia ini, tidak ada yang dapat merubah keburukan – keburukan yang telah dilakukannnya. Ada pula yang datang penyesalannya ketika seseorang yang dekat di dalam hidupnya telah meninggalkannya seperti orang tua. Ketika orang tua sudah tiada barulah tersadarkan tentang apa yang telah dilakukannya selama ini. Sesungguhnya hal ini tidak perlu terjadi jika saja manusia itu sendiri mau berpikir dan niat berubah.
Sungguh amat disayangkan jika orang tua yang melahirkan dan membesarkan kita di dunia ini kalau melihat anaknya terjerumus ke dalam lubang kegelapan yang tidak pernah berubah sampai akhir hayatnya. Oleh karena itu, sebisanyalah manusiamembuat orang tua bahagia dengan tidak berbuat buruk sampai tidak ada penyesalan di dalam hidupnya.
5.5.   Kehilangan yg dicintai.
Merasa tersakiti, terpuruk, hancur, dan berantakan. Hal ini sering terjadi saat kita merasakan penderitaan kehilangan seseorang yang dicintai. Ingat !! ini bukan akhir hidupmu. Mungkin lama melupakan hal tersebut tapi kita hanya butuh waktu untuk menerima dengan benar-benar ikhlas kehilangan yang dicintai.Kehilangan seseorang bisa terjadi bila orang tersebut telah wafat, bercerai atau pun putus dalam menjalin suatu hubungan dan meninggalkan depresi berat bagi yang ditinggalkannya. Depresi yang berat ini akan mengguncang kejiwaan seseorang dalam kehidupannya.
Kita sebagai manusia diciptakan memiliki rasa dan pemikiran yang panjang, boleh merasakan kehilangan tetapi jangan berlanjut karena kehidupan kita tak berhenti sampai disitu karena kehidupan kita masih panjang. Hal ini sering kali terjadi dalam kehidupan kita. Seseorang yang kita cintai dan sayangi bisa saja pergi tanpa sepengetahuan kita dan kehendak kita. Terkadang ketika kita kehilangan seseorang mengakibatkan kesedihan yang mendalam pada diri kita.
Kehilangan disini bisa berarti kita tidak bisa bertemu dengan orang yang kita cintai selamanya (meninggal) atau kita bisa bertemu dengan orang itu tetapi kita tidak bisa memilikinya. Jadi, jika kita kehilangan orang yang kita cintai, kita harus merelakannya dengan ikhlas dan hati yang lapang dada. Semua peristiwa mempunyai nilai positif dan negatif untuk hidup ini.

5.6.   Pengaruh Penderitaan.
Orang yang mengalami penderitaan biasanya akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dari sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya, penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri, Sikap ini diungkapkan dalam peribahasa “Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna” ,”nasib sudah menjadi bubur”.  kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah. Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan.
Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti, misalnya anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa, anti ibu tiri,ia berjuang menentang kekerasan dan lain-lainnya.
5.7.   Bagaimana Cara Menyikapi Penderitaan,Nasib Buruk,Penyesalan & Kehilangan Orang yang di Cintai
Ketika menghadapi suatu penderitaan kita harus menyikapi penderitaan tersebut  dengan sikap yang positif.
·         Optimis dalam mengatasi penderitaan hidup.
·         Selalu yakin bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan melainkan perjuangan.
·         Membebaskan diri dari penderitaan karena penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan.
·         Berusaha kreatif, tidak mudah menyerah.
·         Keadaan yang sudah tidak sesuai ditinggalkan dan diganti dengan keadaan yang lebih sesuai, keadaan yang berupa hambatan harus disingkirkan.
6.      PENGARUH PENDERITAAN
Setiap penderitaan yang dialami oleh seseorang membawa pengaruh baik positif maupun negatif.
Sikap positif yaitu sikap optimis dalam menghadapi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu hanya bagian dari kehidupan.Sedangkan sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, kecewa, putus asa, ingin bunuh diri.



7.      HUBUNGAN MANUSIA DENGAN PENDERITAAN
Allah adalah pencipta segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. Dialah yang maha kuasa atas segala yang ada isi jagad raya ini. Beliau menciptakan mahluk yang bernyawa dan tak bernyawa. Allah tetap kekal dan tak pernah terikat dengan penderitaan.
Mahluk bernyawa memiliki sifat ingin tepenuhi segala hasrat dan keinginannya. Perlu di pahami mahluk hidup selalu membutuhkan pembaharuan dalam diri, seperti memerlukan bahan pangan untuk kelangsungan hidup, membutuh air dan udara. Dan membutuhkan penyegaran rohani berupa ketenangan. Apa bila tidak terpenuhi manusia akan mengalami penderitaan. Dan bila sengaja tidak di penuhi manusia telah melakukang penganiayaan. Namun bila hasrat menjadi patokan untuk selalu di penuhi akan membawa pada kesesatan yang berujung pada penderitaan kekal di akhirat.Manusia sebagai mahluk yang berakal dan berfikir, tidak hanya menggunakan insting namun juga pemikirannya dan perasaanya. Tidak hanya naluri namun juga nurani.
Manusia diciptakan sebagai mahluk yang paling mulia namun manusia tidak dapat berdiri sendiri secara mutlah. Manusia perlu menjaga dirinya dan selalu mengharapkan perlindungan kepada penciptanya. Manusia kadang kala mengalami kesusahan dalam penghidupanya, dan terkadang sakit jasmaninya akibat tidak dapat memenuhi penghidupanya.
Manusia memerlukan rasa aman agar dirinya terhidar dari penyiksaan. Karena bila tidak dapat memenuhi rasa aman manusia akan mengalami rasa sakit. Manusia selau berusaha memahami kehendak Allah, karena bila hanya memenuhi kehendak untuk mencapai hasrat, walau tidak menderita didunia, namun sikap memenuhi kehendak hanya akan membawa pada pintu-pintu kesesatan dan membawa pada penyiksaan didalam neraka.
Manusia didunia melakukan kenikmatan berlebihan akan membawa pada penderitaan dan rasa sakit. Muncul penyakit jasmani juga terkadang muncul dari penyakit rohani. Manusia mendapat penyiksaan di dunia agar kembali pada jalan Allah dan menyadari kesalahanya. Namun bila manusia tidak menyadari malah semakin menjauhkan diri maka akan membawa pada pederitaan di akhirat.




BAB III
PENUTUP
1.      Kesimpulan
            Penderitaan adalah merupakan perjuangan, Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik berat ataupun ringan yang bersifaat kodrati yang sudah menjadi konsekwensi hidup manusia. Karena terserah kepada manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan menghindari atau menghilangkan sama sekali. Sehingga manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menganggap sebagai rangkaian penderitaan, melainkan optimis, berusaha mengatasi kesulitan hidup.
Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup. caranya yaitu berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada, dan disertai doa kepada Tuhan supaya terhindar dari bahaya dan malapetaka. Manusia hanya merencanakan dan Tuhan yang menentukan.
Penderitaan itu terjadi karena perbuatan yang kita lakukan. Bila kita melakukan hal yang buruk maka penderitaan tersebut akan datang silih berganti, tetapi jika kita melakukan perbuatan yang baik maka penderitaan itupun akan segera berakhir jika kita menghadapinya dengan optimis dan penuh keyakian. Tuhan tidak pernah membuat penderitaan melebihi kekuatan yang di miliki setiap hambanya. Jadi, apapun penderitaan itu harus kita hadapi dengan optimis dan selalu yakin kepada Tuhan Yang MahaEsa.Bila kita mengalami suatu penderitaan,maka sikap kita yang paling jitu adalah “mawas diri”.Dengan jalan itu dapat memperoleh jawaban penderitaan sebagai ujian Allah, sehingga kita bersabar atau tawakkal sambil berikhtiar menyingkirkan penderitaan itu.
2.      Saran 

    • Setiap Manusia haruslah lebih bijak dalam menghadapi setiap permasalahan.
    • Menghadapi penderitaan tidaklah mudah, namun semua itu jangan dijadikan beban, karena semua permasalahan pasti ada solusinya, dan hal itu bisa terjadi jika seseorang tersebut yang berkeinginan untuk merubahnya.






DAFTAR PUSTAKA

  • Widyo Nugroho, Achmad Muchji. 1996. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta : Universitas Gunadarma
  • Poerwadarminto. 1992. Kamus Besar Bahasa Indonesia 
  • Wirawan, Sarlito.1991. Psikologi Remaja. Rajawali Press. Jakarta
  • Media elektronik dan media cetak. 2011  

Tidak ada komentar: